Senin, 04 Juni 2012

Kutu Anjing


A.     GAMBAR DAN KETERANGAN

B.      TAXONOMI
Kerajaan          : Animalia
Filum                : Arthropoda
Kelas                : Insecta
Order                : Siphonaptera
Keluarga           : Pulicidae
Genus               : Ctenocephalides
Spesies             : C. canis
Nama Binomial : Ctenocephalides canis

C.      MORFOLOGI
·     Warna coklat kemerahan.
·       Bentuk tubuh memanjang.
·       Kutu dewasa berwarna hitam kecoklatan, tapi tampak hitam kemerahan setelah makan darah.
·       Kutu dewasa panjangnya 3-4mm.
·       Larva tanpa kaki berwarna putih pucat dan panjangnya hingga 5 mm.

D.     SIKLUS HIDUP
Kutu anjing melewati 3 siklus pertumbuhan yaitu (larva,nimfa dan Dewasa).Mereka membutuhkan 3 kali menghisap darah untuk menyelesaikan setiap tahap, satu kali menghisap darah disetiap sikus pertumbuhan.
·         Kutu melewati 4 tahapan siklus hidup: telur, larva, kepompong, dewasa.
·         Larva lebih panjang dari kutu dewasa dan memakan partikel dari darah kering, kotoran badan, dan benda organik yang terkumpul di tempat timbunan.
·         Tubuhnya rata secara menyamping, hal ini memungkinkan kutu untuk mudah berpindah melewati bulu binatang. Tulang punggung berada di belakang tubuh kutu, sehingga membantunya bertahan pada hewan induk selama perkawinan berlangsung.

E.      PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Kutu dapat tidak hanya mengganggu baik untuk anjing dan manusia tetapi juga dapat sangat berbahaya. Masalah yang disebabkan oleh kutu dapat hanya keluhan ringan sampai parah serta gatal dan ketidaknyamanan pada masalah kulit dan infeksi.
Anemia juga dapat akibat dari gigitan kutu dalam keadaan ekstrim. Selain itu, kutu dapat menularkan cacing pita dan penyakit untuk hewan peliharaan. Dari penjelasan ini, mengapa peliharaan perlu dicek rutinitas pemberian obat cacing.
Ketika kutu menggigit manusia mereka dapat mengembangkan ruam gatal dengan benjolan kecil yang mungkin berdarah. Ruam ini biasanya terletak di ketiak atau lipatan semacam bersama seperti lutut, siku, atau pergelangan kaki. Ketika daerah tersebut ditekan, ternyata putih.
Pada anjing yang bermasalah dengan kutu, diawali dengan gigitan terutama di daerah seperti leher, kepala, dan sekitar ekor. Kutu biasanya berkonsentrasi di daerah tersebut. Hal ini tak henti-hentinya menggaruk dan menggigit dapat menyebabkan kulit anjing untuk menjadi merah dan meradang.
Iritasi pada kulit anjing yang merah dan meradang
Air liur kutu merangsang dermatisasi pada anjing secara berlebihan. Intensitas menggaruk dan menggigit anjing pada badannya menyebabkan anjing kehilangan bulu atau rontok, mendapatkan bintik botak, spot menunjukkan panas akibat iritasi ekstrim, dan mengembangkan infeksi yang menghasilkan kulit yang bau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar