Rabu, 27 Juni 2012

Laporan Imunologi


Judul Praktikum    : Pemeriksaan HCG (Human Chrorionic Gonadotropin)
Hari/Tanggal         :
Tujuan Praktikum : Untuk Mendiagnosis HCG (Human Chrorionic Gonadotropin) dengan
                                       metode direk dalam sampel urine

Metode Kerja        : Metode Direk ( Aglutinasi Langsung )
Prinsip Kerja         : Terjadinya Reksi Imunologis antara hormone HCG (Human Chrorionic
                                    Gonadotropin) dalam urine dengan anti HCG (Human Chrorioni
                                    Gonadotropin). Suspensi latek mengandung anti bodi monokional anti HCG
                                    (Human Chrorionic Gonadotropin). Pengujian ditetapkan untuk mendeteksi  
                                    konsentrasi kisaran 200 ± 100 ml HCG. (Standar terhadap 315 HCG).

Dasar Teori            :
 Human chorionhic gonadotrofin korion atau gonadotrofin korion manusia (hCG) adalah hormon glikoprotein dikeluarkan dalam kehamilan yang dibuat oleh embrio berkembang selepas konsepsi dan kemudian oleh sinsitiotrofoblas (bahagian plasenta). Peranannya adalah mencegah penyepaian korpus luteum ovari dan dengan itu mengekalkan pengeluaran progesteron yang kritikal untuk satu kehamilan pada manusia. hCG mungkin mempunyai fungsi-fungsi tambahan; misalnya, ia difikirkan yang hCG melibatkan tolerans imun kehamilan. Ujian kandungan awal, secara umum, adalah diasaskan pengesanan atau ukuran hCG. Peranannya adalah mencegah penyepaian korpus luteum ovari dan dengan itu mengekalkan pengeluaran progesteron yang kritikal untuk satu kehamilan pada manusia. hCG mungkin mempunyai fungsi-fungsi tambahan; misalnya, ia difikirkan yang hCG melibatkan tolerans imun kehamilan. Ujian kandungan awal, secara umum, adalah diasaskan pengesanan atau ukuran hCG. Kerana hCG dihasilkan juga dengan sesetengah jenis tumor, hCG ialah satu penanda tumor penting terutama (dengan keertian klinikal) dalam Gestational trophoblastic penyakit, tetapi ia tidak diketahui sama ada pengeluaran ini ialah satu sebab sumbangan atau satu kesan tumorigenesis. (Lelono LP: 1986).

hCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies, termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. hCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. hCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa (Anonim: 2010.1)
Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai hCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah hCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer hCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50.

hCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus hCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin.
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba fallopii, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi hCG yang dapat ditemukan dalam darah serta air seni. ( Michels KB, Xue F, Colditz GA, Willett WC : 2007).

Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama keterlambatan haid, yang kira-kira merupakah hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan.( Kayisli U, dkk:2009).

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan.
Produksi hCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotrofin) mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan hCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran. Kadar hCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah.
Human Chorionic Gonadatrophin (hCG) adalah hormon yang bekerja mirip LH (luteinising hormone) yang secara normal diproduksi oleh kelenjar pituitari. Pada anak laki-laki LH dan juga hCG memberitahu testis untuk memproduksi hormon sex laki-laki (testosterone). Pada anak perempuan, hCG memberitahu ovarium untuk memproduksi progesteron tetapi hal ini terjadi hanya pada masa kehamilan. sehingga hCG lebih bemanfaat bagi anak laki-laki dibanding anak perempuan (Muhayat, 1998). Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).

hCG ( human chorionic gonadotrofin) mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. hCG (human chorionic gonadotrofin) mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan hCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan (Williams, Tombak (8 Mei, 2009).

F Fungsi hCG pada kehamilan

Hormon gonadotropin korionik (hCH) berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan luteum bahan selama awalnya kehamilan, menyebabkan ia untuk mengeluarkan hormon progesteron, Progesteron memperkaya kandungan dengan satu lapisan kental pembuluh-pembuluh darah dan kapiler-kapiler agar dapat menahan janin bertambah.

hCG boleh menolak sel imun, karena ibu melindungi janin selama tiga bulan pertama. Ia juga sudah berhipotesis yang hCG bisa jadi satu mata rantai plasenta untuk pembangunan lokal keibuan immunotolerance. Sebagai contoh, hCG-treated endometrial sel-sel membujuk suatu peningkatan dalam apoptosis sel T (pemutusan T-cells) (Ali muhayati : 1998).
Ini hasil-hasil menyarankan yang hCG bisa jadi satu mata rantai dalam pembangunan peritrophoblastic kesabaran imun, dan boleh memudahkan pelanggaran trofoblas, yang dikenal untuk mempercepat perkembangan janin dalam endometrium. Ia juga sudah diusulkan yang hCG level berkaitan dengan kekerasan mabuk pagi dalam wanita-wanita hamil.
Karena persamaannya kepada LH, hCG juga bisa digunakan secara klinis untuk membujuk ovulasi dalam ovaries serta produksi testosteron dalam tes-tes. Sebagai sumber hayati kebanyakan lacak adalah wanita yang segera hamil, beberapa perkumpulan-perkumpulan mengumpulkan air kencing dari wanita-wanita hamil untuk mencabut hCG untuk digunakan di pengobatan kesuburan. Human gonadotropin korionik juga bermain sebuah peranan dalam perbedaan seluler / pembiakan dan boleh menggerakkan apoptosis.
Seperti lain gonadotropins, hCG dapat diekstrak dari air kencing atau oleh perubahan genetik. Pregnyl, Follutein, Profasi, Choragon and Novarel menggunakan mantan cara, berasal dari air kencing wanita-wanita hamil. Ovidrel, pada sisi lain, adalah produk DNA rekombinan (Pickering,W.R.2000).
                                    chorionic.html
Alat dan Bahan     :
F Urine
F Latex
F Card / plate
F Mikropipet 40µ
F Card
F Rak Tabung
F Tabung Reaksi

Cara Kerja               :
1)      Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2)      Letakkan card diatas meja yang datar
3)      1 tetes urine pada lingkaran hitam card sebanyak 40µ
4)      Dan tambahkan 1 tetes latex 40µ
5)      Homogenkan dengan cara menggoyangkan card
6)      Selanjutnya baca hasilnya dengan memperhatikan Aglutinasinya.

Pembacaan Hasil    :
                 Terbentu aglutinasi atau gumpalan yang mengidikasikan adanya HCG dalam urine
                   maka pasien  tersebut dinyatakan positif (+) hamil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar