Judul
: Reaksi Widal
Hari/tanggal :
senin,9 april 2012
Tujuan
Praktikum : untuk mendiagnosa demam typoid
Metode
: direct
Prinsip
kerja : Memeriksa reaksi antara antibody agglutinin
dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-bada terhadap
antigen somatic (O) dan flagel (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama
sehingga terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan
aglutinasi menunjukkan titer antibody dalam serum.
Dasar
teori :
Tipes atau thypus adalah penyakit
infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan
oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini
dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia
(tidak menyerang usus)
Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah
berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke
dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di
sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian
menimbulkan berbagai gejala klinis.
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau
thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus
abdominalis, karena berhubungan dengan usus pada perut.
Diagnosis
Untuk
mengetahui penyakit tersebut lakukan pemeriksaan laboratorium seperti :
-Terjadinya penurunan sel darah putih
-Terjadinya penurunan sel darah putih
-Anemia rendah karena pendarahan pada usus
-Trombosit menurun
-Menemukan bakteri salmonella typhosa pada kotoran, darah, urin
-Trombosit menurun
-Menemukan bakteri salmonella typhosa pada kotoran, darah, urin
Peningkatan titer Widal
Reaksi Widal merupakan test imunitas yang ditimbulkan oleh kuman
Salmonella typhi/ paratyphi, yaitu kuman yang terdapat di minuman dan makanan
kita yang terkontaminasi dengan tinja orang yang sakit. Dikatakan meningkat
bila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari
titer sebelumnya dalam waktu 1 minggu.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemui bradikardi (denyut melemah)
relatif, pembesaran limfa, tegangnya otot perut, dan kembung. Serta,
periksakanlah apakah kandung empedu anda tidak mengalami peradangan menahun
karena bakteri Tipes dapat menempati kandung empedu.
Gejala
Gejala yang dialami penderita Tipes dapat diuraikan menjadi
berikut ini :
- Panas badan
yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi
selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya
paginya sudah merasa baikan, namun ketika menjelang malam kondisi mulai menurun
lagi.
- Pada fase
awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di
perut, sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare.
-Pada keadaan
yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.
Pencegahan
Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang
tercemar dengan kuman Tipes , Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing
dari penderita Tipes.
Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan
atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya. Hindari jajanan di pinggir
jalan terlebih dahulu. Atau telur ayam yang dimasak setengah matang pada
kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Tipes.
Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini
sudah ada Vaksin Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan
dapat melindungi seseorang dalam waktu 3 tahun. Mintalah Dokter anda memberikan
imunisasi tersebut.
Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik,
tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam.
Bagi orang yang pernah mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan
kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali
daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes.
Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan sebelum
makan. Bagi penderita carrier (tidak menderita penyakit ini, namun dapat
menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat.
Pengobatan
Penyakit ini tidak terlalu parah, namun sangat dapat menganggu
aktifitas kita. Yang sangat dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa
minggu bahkan bulan. Bagi orang yang sangat aktif, hal ini sangat menderita.
Anda terasa tidak bisa apa-apa ( setidaknya ini yang saya rasakan ketika
menderita penyakit ini).
Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah pola makan yang
benar. Misalnya harus lunak, ya terapkan makan lunak sampai batas yang telah
ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam, spicy hindari.
Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga. Kemudian untuk menjaga stamina
bisa diberikan Kapsul Tapak ( sesuai ketentuan dokter) Liman 3 x 2 Kaps/hr,
Kaps Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr. (untuk membantu
mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).
Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah
serat – tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika (dijelaskan
pada paragraf berikutnya), serta pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin
timbul.
Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan
Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 – 10
hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yang dokter
berikan. Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4
hari minum obat. Obat harus diminum sampai habis ( 7 – 10 hari ). Bila tidak,
maka bakteri Tipes yang ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak
akan kambuh kembali.
Referensi
: http://artikesehatan.wordpress.com/tiphustipes/
Alat dan bahan
:
Ø Tabung reaksi
Ø Rak tabung
Ø Pipet volume/mikropipet 10 µl
Ø Urine
Ø Reagen tidal
Cara kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pipet 20µ serum diletakkan diatas slide
c. Tambah 1 tetes reagen tidal ( O,H,HA,HB )
d. Untuk menghomogenkan aduk kemudian putar
e. Lihat adanya aglutinasi pada O,H,HA,HB
f.
Jika terbentuk
aglutinasi lanjutkan pada pipet 10µ dan 5µ dengan perlakuan seperti diatas.
Hasil :
UKURAN
|
O
|
H
|
HA
|
HB
|
20µ
|
-
|
|
-
|
-
|
10µ
|
-
|
|
-
|
-
|
5µ
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar