Rabu, 01 Februari 2012

Valentine


Makna Dibalik Valentine…..!!

        Waw… hampir seluruh pelosok dunia orang-orang mengamini kalau tanggal 14 februari itu adalah hari valentine. Apa lagi dengan anak remaja baik di indonesia maupun belahan dunia mereka dengan bahagianya menyambut hari itu, Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.  padahal mereka tidak mengetahui pasti  mengapa harus mengikuti hari itu…?? Hahaahahaaa :D cukup memprihatinkan mereka hanya ikut-ikutan dengan orang-orang barat sana yang menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayangnya.…..!!! Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
 woi..  sadarki’ kawan bukankah untuk menujukkan rasa sayang kita terhadap keluarga, teman, dan kekasih tak perlu menunggu tanggal 14 februari, setiap hari juga bisa. Janganmaki’ so’ habiskan uangta untuk membeli cokelat, bunga, dan pernak-pernik lainnya klo mauki tunjukkan rasa sayangta, cukup dengan perhatian yang tulus. . .!!! Bagaimana halnya dengan pendapat seorang ustadz tentang hukum merayakan valentine…...?

Seorang udztas berkata :

Perayaan Valentine’s day adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani
Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.
Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari.
Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis dari Romawi kuno.
Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.
Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.

Valentine Berasal dari Budaya Syirik.
Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid ” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.
Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.
Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka,
naudzu billahi min zalik.


Semangat valentine adalah Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.
Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.
Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.
Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?
Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.
Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
NAH teman2 sudah tau kan arti dari valentine sebenarnya….
Klo gitu dari kita’ji semua mau ikut merayakannya untuk buang2 uang ato mau ikut hukum islam…. Sadarilah kawan kalian tinggal jauh dari orang tua kalian, kalian tidak tau seberapa besar pengorbanan mereka untuk mencarikan anda uang hanya untuk membayar biaya kuliah kalian, mungkin kita disini makan enak tapi dia disana lauknya dia batasi hanya untuk menyimpankan kita uang, dia memaksakan dirinya untuk mencari uang sampai dia jatuh sakit. Saat ibu/ ayah sakit apa dia menghubungi kalian pada saat sibuk, TIDAK karna mereka g mau mengganggu konsentrasi kalian untuk belajar, beruntunglah kawanku yang tinggal bersama orang tuanya mereka bisa menghabiskan waktu bercerita, tapi ketahuilah kawan kebersamaan itu tak selamanya, ada waktu yang membatasi, yaitu kematian, mungkin saat ini kalian bisa bercanda gurau tapi esok kesunyian akan mengelabui, rindu dan tawa akan menetas, maka dari itu hargai pengorbanan orang tuamu, soal hari valentine mah g usah, banyak jalan menuju roma untuk membuktika rasa sayyangmu. kalian tau bentuk dari persaan ?? apa kalian pernah melihatnya ??
Sopazti tidak kan. nah, begitulah orang yang tulus mencintai, mereka tidak tau pazti mengapa dia mencintaimu, mengapa dia memilihmu sebagai kekasihnya, kalian sudah meranjak dewasa belajarlah untuk sukses beri dia suatu kebannggan, ini juga suatu bentuk membuktikan kalo kita sayang mereka,
“Kesuksesan berasal dari hati yang tulus, dan ketulusan hati tak akan sukses tanpa doa’, ibadah dan pengorbanan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar